Tuesday, July 28, 2020

Pertamina Distribusikan 400 Paket Sembako untuk Korban Tanah Longsor Sorong

PT Pertamina (Persero) kembali mendistribusikan respons bencana kepada korban banjir dan tanah longsor di Sorong, Papua.

Bantuan yang disalurkan kali ini adalah dalam bentuk 400 paket makanan yang didistribusikan ke 11 titik banjir dan tanah longsor. Diantaranya adalah Desa Bugis, Pesantren Utara Sorong, Km 10, Kampung Kokoda Km 8, Malanu, Melati Raya, Rufei, Mapura, Malanu Pasir, Nanas Kampung, Pahlawan dan Kampung Baru. Dexlite

Kasim Dodi Yapsenang, Direktur Comrel dan CSR Unit Pertamina UK, menjelaskan bahwa sejak banjir dan tanah longsor, Pertamina telah secara langsung mendistribusikan bantuan yang diterima oleh walikota Sorong dan kemudian membagikannya kepada para korban dari bencana ke melalui pos perhatian.

"Kami sebelumnya telah memberikan bantuan dalam bentuk makan malam dari 1.250 paket beras dan paket makanan yang didistribusikan ke dua lokasi, yaitu di kompleks Melati Raya dan Malanu," kata Dodi dalam sebuah pernyataan resmi, Senin (20). / 07/2020).

Dodi menambahkan bahwa Pertamina juga menyediakan bantuan untuk kebutuhan bayi dan perlengkapan kebersihan untuk warga yang rumahnya terkena dampak banjir lumpur. Diantaranya, seperti pel, sapu, serat sapu dan pembersih lantai karbol. Pertamina juga memberikan bantuan untuk 2 unit pompa air untuk pemerintah kota Sorong dan penduduk yang rumahnya terendam banjir. Pertamina dex

Apresiasi

Sementara itu, Walikota Sorong Lambert Jitmau mengucapkan terima kasih kepada Pertamina, yang telah sangat sensitif terhadap para korban banjir dan tanah longsor di kota Sorong.

"Sebagai walikota Sorong, saya sangat menghargai langkah-langkah yang diambil oleh RUU Pertamina VII, untuk datang membantu para korban banjir dan tanah longsor di kota Sorong," kata Lambert.

Dia mengimbau seluruh masyarakat dan juga bisnis di Kota Sorong, serta pemerintah daerah, untuk membantu warga yang terkena dampak banjir dan tanah longsor.

"Dengan kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak, seperti Pertamina, diharapkan dia dapat segera membantu para korban dan memulihkan perekonomian Kota Sorong sehingga kehidupan dapat kembali normal," katanya. dia menyimpulkan.

Monday, July 6, 2020

Tim Desainer Yang Membantu Para Tenaga Medis

Salah satu jenis alat pelindung diri yang dibutuhkan oleh tenaga medis adalah bahan berbahaya. Namun ketersediaannya saat ini sangat minim. Inilah yang akhirnya mendorong desainer di seluruh negeri untuk membantu pembuatan bahan berbahaya. Siapa penciptanya?

Cotton Ink

Perancang pertama yang berpartisipasi dalam pembuatan bahan berbahaya bagi dokter yang merawat pasien mahkota adalah Ria Sarwono dan Carline Darjanto. Keduanya adalah pendiri label Cotton Ink. Berita sedih tentang keterbatasan alat pelindung diri bagi petugas medis rupanya sampai di telinganya. Hasil dengan niat tulusnya akhirnya tergerak untuk membantu. lipstik matte

Langkah selanjutnya yang mereka ambil adalah mengumpulkan dana melalui bookisaisa, yang akan digunakan sebagai modal untuk memproduksi bahan-bahan berbahaya sambil membayar upah harian penjahit. Tujuan penggalangan dana adalah 500 juta selama 60 hari. Namun tanpa diduga, dalam 4 hari, dana yang dihimpun mencapai 350 juta.

Tim Cotton Ink akhirnya bergerak cepat untuk secara bertahap memproduksi 10.000 bahan berbahaya. Faktanya Hazmat telah disesuaikan dengan arah para dokter, termasuk bahan yang digunakan. Yang tidak kalah penting adalah bahwa itu harus tahan air.

Anne Avantie

Perancang utama yang terkenal karena merancang kebaya dan gaun cantik juga membantu menciptakan bahan berbahaya bagi dokter. Bahkan, dia sudah absen selama 10 hari untuk membuat kebaya dan memesan gaun untuk rumah produksinya di Semarang. Tempat sementara menjadi tempat untuk memproduksi alat pelindung diri seperti bahan berbahaya. Menurutnya, ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan di bawah kondisi stres saat ini.

Meskipun 30 tahun telah berlalu dan ia memiliki sebuah yayasan yang didedikasikan untuk bidang kesehatan, ia tidak pernah membuat peralatan perlindungan pribadi. Selain itu, ia mengeluarkan produksi kebaya, yang merupakan sumber pendapatan utama baginya. pewarna rambut

Karena tindakannya yang mulia, Anne Avantie harus mengandalkan bisnis dan kesejahteraan karyawannya. Selain itu, saat bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri sendiri mendekat, Anda harus bersiap untuk THR. Namun, Anne Avantie mengklaim bahwa dia melakukan apa yang dia bisa dan memberikan sisanya kepada Tuhan.

Pakaian APD atau bahan berbahaya yang telah dijahit hanya akan diberikan ke rumah sakit yang telah mengirimi Anda surat. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan bahan berbahaya jatuh ke tangan mereka yang ingin memanfaatkan peluang dalam batas. Anne Avantie juga mengatakan bahwa sejauh ini, lebih dari 400 rumah sakit telah mengirimkan pengamatannya.