Wednesday, April 29, 2020

Cara Dan Teknik Memancing Ikan Nila Di Sungai


scrapsandsquares - Populasi ikan nila di Indonesia tergolong tidak kecil dalam air tawar. Distribusi yang adil dan perasaan senang membuat nila sangat diburu oleh penduduk setempat, baik untuk konsumsi maupun untuk budaya.

Umpan nila liar di sungai utama adalah lumut. Tentunya tidak bisa sembarang dalam pilihan busa untuk digunakan sebagai umpan memancing ikan nila. Ada kategori khusus lumut berkualitas baik, seperti warna hijau bertekstur lembut untuk memikat nila liar di sungai. Biasanya ditemukan menempel pada batu di sungai atau bahkan di ladang.

Busa ini banyak digunakan oleh nelayan nila di Indonesia, karena jenis umpan ini mudah ditemukan dan dapat dianggap paling cocok. tetapi hanya beberapa jenis lumut yang dapat digunakan untuk menarik ikan nila liar.

Cara melakukannya bisa dengan memadukan busa dengan garam dan jus pandan. Campur sedikit garam dengan busa dan biarkan berendam selama sekitar 30 menit.

Sedangkan jus pandan dimaksudkan untuk menarik perhatian nila. Garam membuat lumut lebih lembek dan sangat sulit untuk lepas dari kail.

Umpan memancing ikan nila di sungai


Nila yang hidup di sungai lebih seperti cacing laut, jadi umpan dengan cacing jenis ini sangat efektif. Cacing laut sebenarnya hanya istilah untuk jenis cacing kecil berkaki halus yang terlihat seperti kaki seribu.

Cacing laut dapat ditemukan di sawah atau sungai kecil yang dekat dengan laut atau daerah pesisir. Jika sulit menemukan jalan Anda di alam liar, Anda dapat membeli cacing di toko pakan burung atau di toko alat tangkap khusus.

Memasangkan cacing laut untuk memancing nila liar di sungai cukup mudah. Cobalah sebelum Anda mulai memancing, siapkan alat untuk memotong cacing laut yang bisa berupa gunting atau pisau, setidaknya. Kemudian potong cacing dan sambungkan ke kail, coba gunakan umpan cacing laut jika ada ikan nila yang sangat besar di daerah penangkapan ikan.

Aroma khas yang dikeluarkan oleh ikan dapat membawa nila babun keluar dari sungai sarang.

No comments:

Post a Comment